Mengenal Beberapa Fungsi Resistor

RESISTOR atau yang  kita kenal dengan sebuah komponen elektro yang bisa menahan/penghambat teganggan atau arus tertentu, Dalam elektronika Resistor biasa disingkat dengan ( R ).
1. Teori Resistor Ringkas
Dalam rangkaian Elektronika, Resistor merupakan komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir.dengan kata lain Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon .Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya.Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W (Omega).Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan.Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna.Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor.
Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan metal film.Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita warna yang melingkar di badan resistor.Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor.Dengan mengetahui kode resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi, koefisien temperatur dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan kode kode resistor yang banyak beredar di pasaran.
2. Bahan-bahan Resistor dibuat
a. Resistor Kawat     

Mengenal Beberapa Fungsi Resistor Resistor kawat merupakan jenis resistor pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube).Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi.Jenis resistor kawat yang masih banyak dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Daya yang tersedia untuk resistor jenis kawat ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt.

b. Resistor Batang Karbon
      

Resistor

Resistor jenis ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang.Resistor jenis ini merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat.Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika.

c. Resistor Film Karbon
      

Jenis resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna.Resistor ini banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan mudah diperoleh. Resistor ini memiliki daya 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt dengan toleransi 5% dan 10%.

d. Resistor Metal Film
                                

Bentuk fisik hampir menyerupai resistor film karbon.Resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur.dan memiliki tingkat ketelitian nilai yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% sampai 5%.Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor ini cenderung lebih baik karena memiliki toleransi yang lebih kecil.Resistor Metal Film memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna.Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, misalnya alat ukur.Daya yang dimiliki sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.

e. Resistor Keramik atau Porselin
                     

Perkembangan teknologi di bidang elektronika semakiin maju seperti tidak ada pangkalnya, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin.Jenis resistor keramik ini sekarang sudah dilapisi dengan kaca tipis, banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya relatif sangat kecil serta memiliki tingkat resistansi tetelitian yang tinggi. Daya yang dimiliki resistor ini sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.
3. Fungsi Resistor di dalam rangkaian elektronika
Resistor pada umumnya berfungsi sebagai penghambat arus listrik atau sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
a. Resistor berfungsi sebagai pembagi arus
b. Resistor berfungsi Sebagai pembatas / pengatur arus
c. Resistor berfungsi Sebagai penurun tegangan
d. Resistor berfungsi Sebagai pembagi tegangan
e. Resistor berfungsi Sebagai penghambat aliran arus listrik.
4. Rangkaian Resistor
Salah satu cara untuk mengetahui resistansi sebuah resistor adalah dengan membaca kode warna resistor, tetapi jika lebih dari satu resistor yang saling berhubungan, maka terlebih dahulu harus diketahui jenis koneksi antar resistor tersebut karena cara menghitung resistor totalnya pun berbeda. Berdasarkan interkoneksinya, rangkaian resistor terbagi tiga jenis yaitu: 
a. Rangkaian Resistor Seri 
                 

Pada rangkaian seri, resistor dihubungkan secara berderet (seri) dan untuk menghitung resistansi total dari gambar di atas adalah dengan menjumlahkan semua resistor yang ada yakni R1, R2, dan Rn.
RTotal = R1 + R2 + … Rn
b. Rangkaian Resistor Paralel 

 
 Pada rangkaian paralel, semua resitor dihubungkan sejajar (paralel). Nilai resistansi total pada rangkaian paralel tidak akan melebihi resistansi dari resistor terkecil pada rangkaian tersebut.
1/RTotal = 1/R1 + 1/R2 + … 1/Rn
c. Rangkaian Resistor Seri-Paralel   

Rangkaian resistor seri-paralel adalah gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. Oleh karena itu untuk menghitung resistor pada rangkaian seri-paralel harus dipahami dulu bagaimana resistor-resistor tersebut dihubung. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penghitungan mana yang akan didahulukan. Pada gambar di bawah yang didahulukan adalah menghitung bagian paralel yakni R1 dan Rn (R1//Rn) sedang pada gambar di bawahnya yang didahulukan adalah menghitung bagian seri yakni R1 dan R2 (R1+R2).
5. Jenis-jenis Resistor
a. Fixed Resistor
Fixed resistor merupakan yang nilai hambatanya bernilai tetap, dimana nilai-nilai ketetapan resistor fixed ini di atur oleh EIA( Electronic Industries Association ).
Untuk mengetahui besaran hambatanya kita dapat melihat nilainya berdasarkan nilai cincinya (bisanya resistor karbon yang memiliki cincin sedangkan bentuk SMD (Surface Mouth Device) berbeda). Berikut ini tabel nilai cincin resistor :  

Berikut ini cara membaca nilai resistor SMD :  

 Berikut bentuk-bentuk resitor fixed :  

b. Variabel Resistor
Merupakan resistor yang nilai hambatanya dapat diubah-ubah.Bentuk atau jenis dari resistor variable ini juga sangat banyak misanya potensiometer dan trimpot.Biasanya tujuan dari pengunaan variabel resistor ini sebagai pembagi tegangan yang dapat kita atur misalnya, pengaturan volume amplifier analog dan sebagainya.
Potensiometer merupakan variabel resistor yang memiliki poros untuk melakukan pengaturan nilai resistansinya sedangkan trimpot tidak memiliki poros sehingga untuk melakukan perubahan kita mengunakan obeng.
Berikut ini gambar potensiometer dan trimpot:  

 c. Resistor Non Liner
Merupakan resistor yang nilai resistansi bergantung pada keadaan sekitarnya, misalnya LDR ( Light Dependent Resistor ), PTC ( Positive Temperatur Coeficient ), NTC ( Negative Temperature Coeficient ), dan lain sebagainya.
a. LDR ( Light Dependent Resistor )
Merupakan resistor yang nilai resistansi di pengaruhi besaran cahaya yang berada disekitarnya. LDR banyak sekali kegunaanya semisal digunakan lampu taman otomatis, robot line tracer dan lain-lain.
 

 b. PTC ( Positive Temperature Coefisient )
PTC biasanya digunakan untuk sensor temperature.PTC berfungsi sebagai tahanan atau resistansi (resistor) dimana nilai/ besar tahanannya berubah sesuai perubahan suhu. Disebut positif, karena nilai tahanannya akan naik jika temperatur naik, dan turun jika temperatur turun. Prinsip Kerja PTC :
· PTC-elemen pemanas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur yang diperlukan. Para input daya tergantung pada output yang diminta panas.
· Karena Perlawanan khusus suhu-karakteristik, ada suhu ada tambahan peraturan atau perangkat keselamatan diperlukan sementara mencapai tinggi tingkat daya panas ketika menggunakan area resistansi rendah
c. NTC ( Negative Temperature Coefisient ) 

NTC memiliki karakteristik kebalikan PTC, tahanan NTC akan turun jika temperature naik dan sebaliknya.Bagaimana NTC/PTC bisa berfungsi sebagai sensor? Dari nilai tahanannya.Biasanya aplikasinya dengan mengidentifikasikan arus yang mengalir melalui PTC. Jika PTC diberi tegangan, maka akan mengalir arus. Jadi, besarnya arus ini akan berubah2 sesuai perubahan tahanan PTC. Arus ini kemudian diukur sebagai identifikasi perubahan temperatur. Satuan dari PTC dan NTC sendiri adalah Kelvin (K).Prinsip Kerja NTC
Resistansi NTC thermis – diterima oleh seluruh partisipan berkurang secara proporsional dengan peningkatan suhu.· Resistansi-temperatur thermistorhubungan dapat diperkirakan oleh,karakteristik. Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif, yaitu bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron sehingga disebut sebagai isolator. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. 
Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Di dalam rangkaian elektronika, resistor dilambangkan dengan huruf “R”. Dilihat dari bahannya, ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metalfilm. 
Ada juga Resistor yang dapat diubahubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer, Rheostat dan Trimmer (Trimpot). Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR (Light Dependent Resistor) dan resistor yang nilai resistansinya akan bertambah besar bila terkena suhu panas yang namanya PTC (Positive Thermal Coefficient) serta resistor yang nilai resistansinya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas yang namanya NTC (Negative Thermal Coefficient).

admin
We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply